Experiencing BINUS

Sekarang kita sudah sampai pertemuan ke-5, yaitu pertemuan mengenai pointer dan array. Pertama-tama mari saya jelaskan tentang pointer dulu.
Seperti yang kemarin diajarkan, pointer dari katanya ‘point‘ artinya menunjukkan. Maka guna dari pointer iyalah menunjukkan alamat yang dituju, seperti contoh:
int A,P;
A=5;
P=&A;       //lambang “&” disini adalah tujuan alamatnya
*P=30;     //lambang “*” disini artinya pointer
Maka secara otomatis, bila kita printf(“%d”,A). Yang akan muncul ialah 30.
Lebih tepatnya saya jelaskan dengan diagram ini

Bagian atas ialah alamatnya (2009-2011 dst) dan alamat tersebut random, dari komputer.
Bawahnya itu isinya, kita dapat lihat bahwa di tmpt P, diisi dengan alamat A

Jadi, saya sebutnya itu cara zig zag, dimana dicek dulu isi P. Ternyata isi P itu alamat A, maka dicek alamat A isinya apa. Dan ternyata isinya itu ialah 5. Tetapi karena kita ubah *P=30, maka otomatis nilai dalam A tersebut juga ikut keganti.
Uniknya, dipointer itu bisa pointer ke pointer, alhasil seperti ini :
A=5;
P=&A;
PP =&P;
*P=30;
**PP=40; //lambang “**” disini adalah pointer ke pointer, maka kita tulis 2.
Sekian pointer~

Sekarang kita lanjut ke “Array”. Array itu berfungsi untuk menyewa tempat, seperti gambar yang diatas. Cnth, saya memasukkan int array[10]; maka akan disewa 10 kotak seperti yang diatas. Jadi gunanya tuh, seperti kita tidak erplu ketik 1-1 kayak nilai1,nilai2,nila3…. dan seterusnya. Itu merupakan salah satu contoh penggunaan array. Dan ciri khas coding array ialah, bila kita menyewa seperti cnth : array[10]. Maka dihitung dari array[0],array[1] – array[9]. Jadi mulai hitungnya dari 0.

Kita bisa menentukkan nilai array dari awal, seperti array[5]={2,4,6,8,10};
Maka artinya, array[0]=2 lalu array[1]=4 dan seterusnya.
Kita juga bisa menulisnya seperti array[ ]={5,6,7};
Maka artinya, array yang kita sewa total ialah 3. PENTING, kita harus menyatakan variabelnya langsung disitu. Jadi gak boleh ditinggal array[ ];

Contoh tipe penggunaan array :

int Arr1[10];
Arr1[10] = {1, 2, 3, 4, 5};  // error karena baru 5
Arr1 = {1, 2, 3, 4, 5};  // error karena gak ada “[ ]”
Arr1[10] = 12;  // error max 9
Arr1[0] = 23;  // ok

Array yang tadi saya jelaskan baru 1 dimensi, nanti ada array [x][y] yaitu 2 dimensi, yang saya gunakan untuk membuat tic-tac-toe. Ada array 3 dimensi, sampai n dimensi. (saya juga kurang ngerti bagaimana implementasinya :p)
Terima kasih telah membaca!

Sekarang kita sudah sampai ke dunia Repitition dimana logika sangat dibutuhkan dan membuat orang stress. Di sesi-4 ini, kita belajar antara lain :
-For
-While
-Do-WhileSebelum mulai, kita harus tau definisi Repition, yang dalam bahasa Indonesianya berarti Reptisi, Satu atau lebih instruksi yang diulang untuk jumlah waktu tertentu.

Pertama, mari kita belajar dari yang paling ribet menurut saya, yaitu for
Codingan for merupakan berikut :

for(expr1; expr2; expr3) statement;

Dan jika lebih dari 1 statement, maka

for(expr1; expr2; expr3){
statement1;
statement2;
…….
}
Keterangan:
expression 1: Inisiasi/Pendefinisian
expression 2: Kondisi
expression 3: increment/decrement

Jadi, statement tersebut akan terus berjalan, apa bila expr2 (kondisi) terpenuhi.
Jadi sperti cnth, expr1 adalah i=1. expr2 adalah i<5. expr3 adalah i++
Artinya, pertama disediakan satu i, kemudian i tersebut akan ditambah sebanyak 1x setiap putaran (dari i++). Pengulangan putaran tersbut akan berjalan, sampai i lebih dari 5 sehingga kondisi tidak lagi terpenuhi.

Kedua, kita belajar do-while dan while. Nampaknya ini sudah pernah saya bahas sebelumnya tapi saya ulangin lagi saja.
Cnth codingannya seperti ini :
do
{
statement;
}
while(condition);
DAN
while (condition)
{
statement;
}

Kita bisa lihat dari urutan codingnya, bahwa kalau di do-while. Dia lakukan statementya dahulu baru dicek kondisi. Sebalkinya dengan while, maka dicek dolo kondisinya baru dilakukan statementnya. Mengerti? Enggak? Gpp, banyak latian baru bisa.

Sekarang, ada tambahan sedikit. Kalau kita liat diatas kan, statement akan berhenti dikarenakan pengaruh dari kondisi. Tetapi, sebenarnya ada cara lain selain dari patokannya kondisi. Kita bisa menggunakan Sentinel-Break-Continue.

Contoh sentinel, bila kita ingin orang memasukkan suatu angka dan angka tersebut tidak boleh 0 (enol). Maka kita bisa tulis   while (width != 0) && (height != 0);
Contoh break, bila kita ingin stop saat x sudah 13. (Sejujurnya saya jga krg ngerti gunanya)
   for(int x=1; x<=20; x++) {
            if (x == 13) break;
            printf(“%d “, x);
            }
Maka nanti saat di 13, looping akan stop, wait a minute! take a sip put some liquor in it.
Contoh continue, bila kita ingin skip suatu statement.
           for(int x=1; x<=10; x++) {
           if (x == 5) continue;
            printf(“%d “, x);
            }
Maka nanti yang di print adalah 1,2,3,4, 6,7,8,9,10

Memang bingung, saya juga noob dalam dunia looping tetapi kalau kita sering latihan harusnya bisa. Practice makes perfect~

Sesi 3 kali ini kita diajarkan cara menggunakan operasi if-else dan switch-case.

Flowchatnya

Pertama, tentang IF-ELSE. Dari arti bahasa inggrisnya kita mengerti bahwa itu adalah “JIKA” dan “MAKA”. Artinya ada 2 syarat yang akan berjalan, JIKA ini MAKA …., JIKA TIDAK ini maka …., contoh codingnya :
if (expression) statement1;
else statement2;

Jika ada lebih dari 1 “IF” maka disebutnya NESTED-IF. Artinya IFnya semakin banyak, contoh codingnya :
if (expression) statement1;
else  if (expression) statement2;
else   if (expression) statement3;

Bila anda sudah pro coding maka if bisa diganti dengan ?: Operator. Cnth coding :
Versi IF normal
if(a > b)
max_value = a;
else
max_value = b;

Versi  ?: Operator
max_value = (a > b) ? a : b;

Kedua, tentang SWITCH-CASE. Sebenarnya saya juga susah jelasinnya, intinya tuh di tukar. Contoh codingnya :

switch(op){
case(‘+’): printf(“ = %f”, val1 + val2); break;
case(‘-’) : printf(“ = %f”, val1 – val2); break;
case(‘*’) : printf(“ = %f”, val1 * val2); break;
case(‘/’) : printf(“ = %f”, val1 / val2); break;
default :   printf(“ unknown operator!”);
}

Artinya tuh, yang dicek itu dari dalam kurung case bila benar maka akan dilanjutkan printah sebelahnya.

Flowchartnya

Ketiga, kita belajar dengan tipe-tipe error tetapi secara teori, pastinya kita nanti akan kerasa errornya dimana. (Nightmare para coders)

• Compile-Time Error –caused by syntax error

• Link-Time Error –success fully compiled, but cause link error
  –caused by no object code at link time

• Run-Time Error –successfully compiled, but error at runtime. Usually caused by numerical operation such as: overflow, floating point underflow, division by zero, etc.

• Logical Error  –wrong result caused by incorrect logical flow/algorithm

Kesimpulan sesi ini itu ada 3 types of selection in C, secara use memang mudah tetapi secara logika itu membuat pala stress:
–if
–if-else
–switch-case

Tadi kita mendapatkan kelas algorithm dan progamming, dan kali ini kita belajar banyak hal yang cukup membosankan lol.  Kita belajar tentang operatOR dan operatAND
Based on its operation type, operator can be grouped as:
–Arithmetic Operator  = operates in mathematical function.
* Modulo = untuk mengetahui hasil sisa, cnth : 10%2 = 0 (sisa 0), 15%2=1 (sisa bagi 1)

–Logical Operator = operand with TRUE or FALSE value–Assignment Operator = maksud dari “=” seperti berikut: a=b maka artinya b dimasukkan ke a. Tapi kalau ingin mengatakan a SAMA DENGAN b, maka a==b.
x = 2;  // constant
x = y;  // other variable
x = 2 * y;  // expression
x = sin (y);  // function

–Relational Operator = Use to compare to values with TRUE or FALSE result–Bitwise Operator = –Pointer Operator = will be discussed on session 13-14